Selasa, 24 Mei 2022

Mengingau pada Anak


Halo, Bunda! Adakah yang punya anak suka ngelindur? Kalau ada, apakah kata-kata atau perbuatan yang suka dilakukan anaknya saat ngelindur? 

Kebetulan si kecil Hanum beberapa kali mengalami ngelindur ini. Lucunya, ngelindurnya Hanum itu seringnya minta dibacain buku. Dan terkadang saya harus benar-benar membacakan buku walau sebentar dan sambil mengantuk sementara dia sendiri segera tertidur kembali. Padahal setiap hari Hanum sudah dibacakan buku dengan jumlah yang cukup fantastis. Belum lagi terhitung dia "membaca" sendiri. Jadi teringat perkataan dosenku saat kuliah sastra dulu. Kata beliau, kalau kamu sudah bisa mimpi atau ngelindur dalam bahasa Inggris, berarti kamu sudah jago bahasa Inggrisnya. Semoga saja ini pertanda Hanum memang sangat mencintai membaca selamanya. Dan ternyata penting lo memperhatikan frekuensi ngelindur atau pun apa yang dikatakan dan di perbuat oleh anak saat ngelindur. 

Ngelindur atau mengigau adalah hal yang biasa terjadi pada anak maupun orang tua. Bisa jadi hal yang normal dan akan hilang dengan sendirinya, bisa jadi karena anak mengalami gangguan tidur akibat masalah kesehatan atau psikologis.

Beberapa masalah gangguan tidur antara lain:

1. REM sleep behavior disorder (RBD)

Selama fase REM (rapid eye movement), tubuh mengalami lumpuh sejenak diiringi gerakan mata acak dan cepat.

RBD menghilangkan fase kelumpuhan ini sehingga anak-anak dapat berteriak, marah, bahkan bertindak kasar saat bermimpi.

2. Sleep terror

Salah satu penyebab anak sering mengigau yang satu ini juga sering disebut sebagai night terror. Gangguan ini menyebabkan perasaan takut berlebih pada beberapa jam pertama setelah tidur.

Sleep terror dapat menyebabkan seseorang melakukan sejumlah tindakan tak wajar saat tidur seperti berteriak, ketakutan yang berlebihan, berusaha menggapai sesuatu, bahkan terkadang berjalan sambil tidur.

Night terror biasanya dipicu oleh kelelahan parah, kurang tidur, stres, dan demam. Anak-anak yang mengalaminya bisa berteriak, memukul, atau menendang sebagai respons dari mimpi buruk.

3. Nocturnal sleep-related eating disorder (NS-RED)

Sering mengigau juga bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami gangguan NS-RED. Gangguan ini dapat dipicu oleh stres, gangguan tidur lain, serta rasa lapar pada siang hari.

Anak yang mengalami NS-RED akan sering terbangun untuk mencari makanan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak sering mengigau, di antaranya:

- faktor keturunan,

- kelelahan, rasa cemas, dan stres,

- rasa antusias terhadap hal atau kegiatan tertentu,

- kurang tidur.

- anak demam,

- gangguan psikologis, serta

- sedang menjalani pengobatan tertentu.


Jika perilaku mengigau anak tergolong ringan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar anak tidur lebih nyenyak:

- Membiasakan tidur dan bangun pada jam yang sama.

- Pastikan anak tidur cukup yakni selama 11-14 jam.

- Hindari aktivitas berlebihan yang membuat anak kelelahan.

- Tidak memberikan makanan berat sebelum tidur.

- Melatih anak untuk kembali tidur saat terbangun di malam hari.

- Mengatur tempat tidur dan suhu kamar anak agar ia bisa tidur dengan nyaman.

- Bacakan buku dan berdoa bersama untuk membuatnya rileks.

Jika anak terlalu sering mengigau, kerap bermimpi buruk, atau menjerit saat mengigau mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut bersama dokter spesialis atau psikolog. Jadi harus tetap waspada ya, Bunda!

***

Sumber referensi: www.hellosehat.com





Jumat, 20 Mei 2022

Halal Bihalal Arisan Komplek

Manusia itu makhluk sosial. Gak bisa kita hidup sendiri, loe loe, gue gue. Ada tetangga, mak. Ngapain juga kudu kenal sama tetangga? Memang kalau sakit atau meninggal, siapa urusin mak? Tetangga pasti yang pertama. Saudara baru datang berikutnya.

Karena itulah aku komit ikut arisan di perumahan kami, biar kenal tetangga. Maklumlah kalau kudu main ke sana kemari gak punya waktu. Paling tidak sebulan sekali bisa ketemu, tahu kabar para tetangga, nengokin kalau ada yang sakit, datengin kalau ada yang lahiran atau nikahan.


Arisan ini juga bukan ajang pamer atau adu gosip. Jauuh dari itu. Jangka waktunya cuma 1 tahun tiap periode. Nominal arisannya tak seberapa, tapi didalamnya ada untuk kas dan dana sosial. Dari uang kas, kami sudah punya berbagai peralatan seperti alat-alat jenazah, kursi, piring, sendok, panci besar, dll yang sangat membantu warga yang sedang punya acara besar. Dana sosial diperuntukkan membantu yang sedang kesusahan ataupun yang sedang punya hajat. Selain itu, acara arisan juga diisi sesi sharing tentang parenting dan topik-topik hangat lainnya.

Jadi, arisan ini penting artinya buatku bahkan bisa menjadi sarana dakwah. Maka hadir mengisi acara halal bihalal sekaligus penutupan arisan periode ke 7 setelah 4 bulan sempat online karena keadaan menjadi prioritas utamakj. Alhamdulillah, bisa sharing tentang kasus-kasus yang sedang hangat dan mengajak ibu-ibu bergandengan rapat menjaga anak-anak. Karena mendidik 1 orang anak butuh orang sekampung. 

Peserta arisan bervariasi. Ada yang masih punya balita, ada pula yang sudah punya cucu. Tapi semuanya tetap semangat dalam belajar. Sharing begini sangat penting mengingat ibu rumah tangga kebanyakan kurang terinfo dunia luar. Kalaupun terinfo, terkadang diselipi hoax macam kiriman dari group sebelah yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Aku pribadi sebagai IRT apalagi tak ada televisi, benar-benar seperti katak dalam tempurung jika tak mengikuti berbagai komunitas online. Dari komunitas-komunitas inilah aku mendapatkan kabar perkembangan dunia terkini. 

Karena arisan kali ini penutupan, sempat dibikin juga seru-seruan kuis berhadiah biar rame. Hadiah gak perlu mahal, tepung dan minyak goreng sudah lumayan bikin bahagia. 

Sayangnya, tak semua warga mau ikut arisan ini dengan berbagai alasan. Bisa karena tak ada dananya, malas, ataupun memang kurang kepeduliannya terhadap lingkungan. Jadi pe er pengurus adalah mengajak warga sebanyak mungkin untuk mengikuti arisan di periode yang baru agar semakin banyak warga yang bisa saling mengenal dan memberikan kontribusi kepada lingkungan demi menjaga generasi muda dari pengaruh negative khususnya yang berasal dari gadget dan media tontonan lainnya. Masalah gadget ini bukan masalah sederhana sehingga memerlukan penanganan yang menyeluruh dari warga. Semoga sedikit yang bisa dilakukan ini akan memberikan dampak yang signifikan dengan dukungan dari semua pihak.

***

Jumat, 13 Mei 2022

Just Believe in Allah

Saudaraku, jangan pernah meragukan Allah dalam hal apapun. Namun, meski berkali-kali telah membuktikannya tapi terkadang ketidakpercayaan diri membuatku ragu. Ini adalah sepenggal kisah dari Ramadhan yang baru berlalu yang belum sempat tersampaikan.

Ceritanya Ramadhan kemarin aku memiliki sebuah proyek wakaf spesial Ramadhan. Seharusnya proyek ini mulai dijalankan sejak awal Ramadhan, namun karena sesuatu dan lain hal baru bisa dilaksanakan pada 10 malam terakhir.

Pada mulanya aku pun tak tahu harus bagaimana harus bergerak sebagai pejuang/kurir wakaf. Sudah pernah mencoba menggalang wakaf batch 1, hasilnya untuk mendapatkan 1 paket buku saja aku butuh waktu 3 bulan. Bukan karena tidak ada yang mau berwakaf melalui aku, tapi lebih ke diri sendiri yang belum menemukan langkah yang pas dalam bergerak. Jadi selama itu aku lebih banyak menyimak dan belajar dari para senior dalam group wakaf hingga akhirnya kembali memberanikan diri untuk mulai penggalangan wakaf batch 2 di 10 malam terakhir.

Seorang leader dalam group wakaf mendoakan agar aku bisa menghadirkan setidaknya 10 paket buku siroh ke berbagai tujuan wakaf. Aku segera mengaminkan meski terselip sedikit ketidakyakinan.

Bismillah, semangat ini menjadi terlecut melihat semangat anak-anak Rumah Peradaban dan juga kabar dari para pejuang wakaf di seluruh Indonesia, betapa masih banyaknya anak-anak Indonesia yang membutuhkan gerak ini.

Dengan target semula yang tak sampai 9 juta. Namun Allah sungguh Maha Baik, dalam waktu yang sangat singkat dana yang terkumpul cukup untuk pembelian 11 paket buku melebihi target yang didoakan leaderku itu. MasyaaAllah tabarakallah.

Sungguh sangat bersyukur dikelilingi saudara dan sahabat-sahabat terbaik yang rela menitipkan wakafnya untuk buku-buku siroh.

Banyak sekali cerita dan hikmah yang menginspirasi saat penggalangan wakaf ini yang menjadikanku semakin yakin bahwa Allah tak kan pernah meninggalkan kita saat kita mau berusaha dan berdoa.

Jadi jangan marah atau kesal saat melihat japrian atau ajakan wakafku di status atau story ya teman-teman. Japrian itu adalah bentuk kasih sayangku kepada kalian semua dalam bentuk ajakan kebaikan. Tidak sekali-kali ada paksaan di dalamnya. Tidak juga akan membuatku kecewa jika kalian belum bisa bergabung dalam gerbong wakaf kali ini. Semuanya sudah diatur oleh Allah. Lagi pula aku juga sekalian meniatkan untuk menjaga silaturahmi dengan kerabat dan teman-teman yang sudah lama tak bersua.

Bukanlah sebuah kebetulan jika dari sekian banyak saudara atau teman, tiba-tiba Allah tunjukkan padaku untuk menghubungi sebagian diantara kalian. 

Sungguh ini adalah perniagaan Allah. 

Dan ingat ya saudara dan teman semua, jika nanti di surga kalian tak menemukanku, carilah aku ya, tarik aku ke dalam surga bersama kalian, sahabatku sesurga.

Selasa, 10 Mei 2022

Lebaranku Tahun Ini

Lebaran Idul Fitri 1443 H kali ini terasa berbeda dengan lebaran-lebaran sebelumnya. Ada banyak yang bergejolak di hati, namun juga penuh cita.

Lebaran ini adalah lebaran pertama yang dilaksanakan dengan bebas di masjid  dan lapangan setelah 2 tahun pandemi, lebaran bahkan dilaksanakan di rumah masing-masing dengan jumlah imam sholat ied terbanyak sepanjang sejarah. Bahagia dan hampir tak percaya pandemi itu berlalu juga walau saat ini kembali mengintai penyakit lain yang mulai menyerang.

Setelah sholat Ied, kami bersalam-salaman penuh suka. Dan tradisi dalam keluarga kmi yang yang pernah terlewati adalah berfoto bersama karena momen inilah saat yang pas kami bisa berkumpul semuanya. Walau diselingi dengan suara salam anak-anak yang bertandang untuk bersalaman, tak mengapa. Pun ketika kami sedang sarapan ketupat opor hasil kiriman mantan asisten rumah tangga kami dulu, anak-anak sekitar tak henti-henti menginterupsi dengan salam. Tak mengapalah, semoga benar pertanda pandemi sungguh berlalu. Bahagia, sungguh meski sedih sangat Ramadhan cepat sekali berlalu. 

Ngomong-ngomong soal ketupat opor ini, setiap tahun selama bertahun-tahun kami tak pernah bikin sendiri. Si bibik selalu mengirim lengkap tinggal santap dan biasanya masih ditambah dengan seorang sahabat yang mengirimkan lontong beserta teman-temannya. Pun tahun ini, jumlahnya nggak kira-kira sampai kebayang bakal mabok ketupat. Sudah dibagi ke tetangga juga masih banyak aja. Alhamdulillah tiba-tiba ada tamu serombongan dan lontong pun ludes tak bersisa. 

Kami tak mudik tahun ini karena akhir tahun kemarin kami sekeluarga sudah mudik sekaligus tour de Java bersilaturahmi kepada keluarga khususnya saudara-saudara almarhum/almarhumah bapak dan ibu. Sementara paksu juga sudah sering wara-wiri ke kampung halamannya karena mertua memang sudah usia lanjut. Disamping itu kami juga sedang berhemat agar bisa menghadiri wisuda mbak Firda yang InsyaaAllah akan dilaksanakan bulan depan. 

Walau hati telah dipersiapkan untuk tidak mudik, namun melihat sharing keluarga dan teman-teman yang berkesempatan mudik, sempat juga terselip sedikit rasa sedih karena rindu berkumpul keluarga besar. Mudik itu sesungguhnya esensinya memang  berkumpul keluarga besar, karena momen libur bersama memang saat itu adanya. Kalau lantas mudik jadi ajang pamer keberhasilan di rantau, bukan salah mudiknya, tapi oknum pemudik tersebut.

Alhamdulillah, tahun ini juga masih bisa berkumpul dengan adik dan beberapa saudara sepupu yang kebetulan juga tidak mudik dan berdomisili di sekitar jabodetabek. Cukuplah bisa mengobati rindu kampung halaman.


Lebaran memang tak kan pernah lagi sama sejak bapak dan ibu berpulang. Sungguh, teman, jika ayah dan ibumu masih ada, jangan pernah abaikan sedikit pun. Teleponlah sesering mungkin. Pulanglah selagi bisa karena jika mereka tak ada lagi, saat kau ingin pulang, tak lagi ada yang akan menyambutmu penuh suka cita dan kerinduan. Saat kau ingin bertelepon, tanganmu hanya akan mengambang di udara karena tak ada lagi yang bisa ditelepon. Muliakanlah mereka teman, betapa merepotkannya pun mereka karena keadaan mereka yang lemah karena saat kita kecil, kitalah yang membuat mereka repot. Pokoknya jangan pernah sia-siakan pintu surgamu. Saat lebaran, rindunya akan terasa berlipat-lipat.

Selamat lebaran semuanya. Semoga diterima segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan yang baru berlalu, dan semoga kita masih bisa bertemu Ramadhan lagi di tahun depan. Aamiin

Minggu, 24 April 2022

Pejuang Siroh

Awal bergabung dengan komunitas Siroh Nabawiyah Community hanya ingin menghidupkan rumah baca di rumahku alias jadi pengelola rumah peradaban. Gak berani muluk-muluk karena sadar diri waktu dan tenaga yang terbatas. Ga ada kepikiran jadi pejuang wakaf apalagi seller. Seiring berjalannya waktu, ternyata menjadi lengelola rumah peradaban itu tak sekedar nungguin sumbangan buku dan anak-anak di RP, tapi banyak insight yang aku dapat di group wakaf SNC. MasyaaAllah, kisah-kisah inspiratif bertebaran dimana-mana. Dengan tertatih sedikit demi sedikit bisa beli buku-bukunya untuk keperluan pribadi sementara untuk RP ada tersendiri dari pusat. 

Pas sudah merasakan sendiri hasilnya membacakan buku-buku siroh buat Hanum, kok jadi tergerak juga buat lebih meluaskan buku-buku ini. Kalau disuruh jualan, asliii aku ga bakat. Jadilah mencoba bergabung di group wakafnya. Periode pertama pengalangan wakaf baru penuh selama 3 bulan. Banyak faktornya sih. Padahal sudah banyak inspirasi dari teman-teman group dan juga arahan dari para leader tapi tetap belum pas dengan gayaku. Sambil terus belajar, periode 2 pengalangan wakaf kebetulan masuk bulan Ramadhan, aku mulai menemukan gayaku sendiri dan alhamdulillah saat ini sudah terkumpul 3 paket buku dari 5 paket yang menjadi target bulan ini. MasyaaAllah. Sungguh itu membuatku menjadi lebih pede dan bersemangat untuk terus maju. Belum lagi efek mengantarkan wakaf sendiri dan melihat langsung ke lokasi peneruma wakaf itu ternyata menjadi pemicu semangat yang luar biasa. Bahagia bisa melihat binar ceria anak-anak saat menerima buku-buku yang diwakafkan. Petunjuk tempat-tempat calon penerima wakaf juga semakin mudah dijumpai. Aku menargetkan juga lembaga-lembaga yang dikelola oleh keluarga bisa ikut merasakan memperoleh kebahagiaan ini. Bukankah kata Rasulullah, sedekah yang utama itu untuk keluarga?

Trus apa sih suka dukanya jadi pejuang wakaf? Kalau aku sih masih berkutat pada rumitnya menyisihkan waktu buat kontak calon muwakif karena Hanum sedang aktif-aktifnya dan butuh perhatian penuh. Tidak bisa disambi dengan pegang hp. Ditambah dengan pembuatan flyer-flyer yang cukup menyita waktu. Alhamdulillah semakin ke sini mulai ketemu selanya. Kalau soal baper karena dicuekin orang yang diajakin wakaf insyaaAlalh sudah belajar mengantisipasinya berdasarkan ilmu dari para leader. Yang penting niatnya harus selalu diluruskan. Mau dapat berapa paket buku, yang penting usaha jalan terus insyaaAllah itu sudah mendapat pahala dari Allah. 

Semangat menebar siroh!